Beberapa Istilah
Mendasar Dalam Dunia Marketing
Kita mengenal beberapa Istilah Dalam Marketing yang mungkin bisa
jadi familiar ditelinga kita, namun banyak juga yang kita tidak mengetahui
kata-kata yang berhubungan dengan dunia marketing. Disini saya mencoba
menjabarkan beberapa Istilah Marketing untuk sedikit banyaknya membantu
Pengenalan di Dunia Marketing yang sebenarnya begitu kompleks.
Istilah-istilah Dalam Marketing
1. Production
Orientation, Dalam hal ini fokus perusahaan tidak pada kebutuhan
pelanggan, melainkan mengurangi biaya dengan melakukan produksi massal. Dengan
mencapai skala ekonomi tertentu, perusahaan bisa memaksimalkan profit dengan
mengurangi segala biaya.
2. Product
Orientation, Perusahaan percaya bahwa mereka mempunyai produk yang
superior, berdasarkan kualitas dan fitur. Berdasarkan anggapan ini, mereka
mengira pelanggan akan menyukai juga produk tersebut.
3. Sales
Orientation, Di sini perusahaan berfokus untuk memproduksi produk,
lalu mencoba menjualnya ke target market. Tetapi masalahnya, kemungkinan besar
pelanggan tidak menyukai produk yang ditawarkan kepadanya.
4. Market
Orientation, Dalam hal ini perusahaan menempatkan pelanggan sebagai
inti dari bisnis. Perusahaan mencoba memahami kebutuhan pelanggan dengan
menggunakan metode riset yang sesuai. Proses yang sesuai juga diterapkan untuk
memastikan informasi dari pelanggan sampai ke perusahaan. Inti dari semua
aktivitas yang dilakukan perusahaan berfokus pada pelanggan. Di sini pelanggan
sungguh menjadi raja.
5. Marketing
plan/Rencana pemasaran
6. Marketing
job/ tugas pamasaran
7. Marketing
mix/bauran pemasaran
8. Direct
Marketing, penjualan secara langsung, atau sistem pemasaran yang
bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan
untuk menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi di sembarang lokasi.
Dalam direct marketing, komunikasi promosi ditujukan langsung kepada konsumen
individual, dengan tujuan agar pesan-pesan tersebut ditanggapi konsumen yang
bersangkutan, baik melalui telepon, pos atau dengan datang langsung ke tempat
konsumen.
9. Advertising, menawarkan
barang/jasa dengan cara mengiklankan.
10. Telemarketing, adalah memasarkan
atau mensosialisasikan produk atau jasa usaha kita melalui telepon. Untuk
sekarang, biasanya cara telemarketing ini dipakai oleh beberapa
operator besar untuk menawarkan produknya. Menurut banyak ahli pemasaran,
penawaran melalui telemarketing cenderung mudah diterima, karena sifatnya
memang secara personal langsung ke konsumen.
11. Public
Relations, adalah usaha yang direncanakan secara terus-menerus dengan
sengaja, guna membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara
organisasi dan masyarakatnya.
12. Brand
Recognition, Tingkat minimal dari kesadaran merek. Hal ini penting
pada saat seorang pembeli memilih suatu merek pada saat melakukan pembelian.
Recognition yaitu seberapa jauh konsumen dapat mengenali merek tersebut
termasuk dalam kategori tertentu.
13. Customer
Feedback, atau Umpan balik
pelanggan adalah proses atau contoh spesifik memberikan informasi kepada bisnis
tentang produk, jasa dan layanan pelanggan.
14. Demand
and Supply Gap
15. Marketing
Competition, persaingan penjualan
suatu prodik dengan jenis yag sama.
16. Losing
Market Share, hilangnya pasar produk
17. Barrier To New Market
Entry
18. Lack of
Ownership/Kurangnya Kepemilikan, Anda tidak dapat memiliki
layanan dan Anda tidak dapat menyimpan layanan seperti Anda dapat menyimpan
produk. Layanan yang digunakan atau disewa untuk jangka waktu tertentu.
Misalnya ketika Anda membeli tiket pesawat untuk terbang ke Amerika Serikat,
Anda membeli layanan yang akan dimulai pada awal penerbangan dan berakhir pada
akhir penerbangan. Anda tidak dapat mengambil penerbangan pulang pesawat dengan
Anda.
19. Intangibility/hal
tdk dpt dipahami, Anda tidak dapat memegang
atau menyentuh layanan seperti produk. Ini becuase layanan adalah sesuatu yang
pelanggan pengalaman dan pengalaman bukan merupakan produk fisik.
20. Inseparability/hal tdk
dpt dipisahkan, Jasa tidak dapat
dipisahkan dari penyedia layanan. Sebuah produk dapat diambil dari produsen
tetapi layanan tidak dapat diambil karena melibatkan penyedia layanan atau
wakilnya melakukan sesuatu bagi pelanggan. Sebagai contoh sebuah perusahaan
yang menjual jasa menyetrika kebutuhan perusahaan untuk setrika pakaian untuk
Anda.
21. Perishability/rusaknya, Layanan
bertahan tertentu dan tidak dapat disimpan seperti produk untuk digunakan
nanti. Misalnya seorang desainer interior akan merancang properti sekali. Jika
Anda ingin mendesain ulang rumah Anda akan perlu membeli layanan lagi.
22. Heterogeneity/keheterogenan, Perusahaan
memiliki sistem dan prosedur untuk memastikan bahwa mereka memberikan layanan
yang konsisten tetapi sangat sulit untuk membuat setiap pengalaman layanan
identik. Misalnya dua perjalanan pesawat identik mungkin merasa berbeda dengan
penumpang karena keadaan di luar kontrol maskapai seperti kondisi cuaca atau
penumpang lain di pesawat.
23. Service
marketing/jasa pemasaran
24. Brand
Marketing/pemasaran merek
25. Branding, menggali potensi produk / jasa agar dapat dikenal oleh
hal layak ramai. tanpa harus kita perkenalkan produk / jasa tersebut orang
telah mengenalnya.
26. PR, meyampaikan pesan dengan
membuat image berkala agar pesan produk / jasa dapat diterima tanpa harus kita
sendiri, jadi yang menyampaikan (melalui orang ketiga) tidak butuh banyak dana
untuk melakukannya, akan tetapi perlu keahlian lobi yang cukup baik dalam hal
ini.
27. Push Marketing, yang pada intinya ialah menggunakan jalur distribusi
untuk melakukan push produk ke outlet-outlet dimana konsumen bisa membelinya,
atau menggunakan pull strategy yang pada intinya ialah membangun daya tarik
terhadap produk dan jasa melalui berbagai media sehingga konsumen atau customer
datang sendiri ke tempat kita atau datang ke toko untuk membeli barang kita.
28. Pull Marketing, terjadi dengan dua cara pertama di generate dari
advertising offline sehingga orang mengakses karena baca di media lain tentang
keberadaan site kita, yang kedua ialah dari promo online dengan menggunakan
media digital seperti iklan di site lain, pasang search advertising, barter
link, join community dll.
29. PTC/Paid
To Click, adalah kita dibayar
apabila meng-klik dan melihat iklan-iklan yang di sediakan oleh situs affiliate yang
mana sebelumnya kita sudah menjadi membernya.
30. PPC/Pay
Per Click, Artinya kita akan dibayar
apabila iklan yang telah dipasang di situs web/
blog kita ada yang mengclicknya
31. PPS
/Pay Per Sale, Artinya kita mendapatkan
bayaran/ komisi jikalau kita dapat menjual produk/
jasa yang ditawarkan oleh suatu perusahaan affiliate. System
pembayarannya adalah bagi hasil/ kita mendapatkan persentase dari
harga produk/ jasa tsb. Dalam hal ini kita sebagai resellernya,
sebagai contoh perusahaan yang sangat terkenal adalah amazon.com
32. PPL/Pay
Per Lead, ini berarti kita akan mendapat bayaran apabila kita mampu
merekrut seseorang lalu mengisi kotak form pendaftaran yang disediakan untuk
menjadi member suatu perusahaan affiliate. Tapi syaratnya
kita harus terlebih dahulu menjadi membernya.
33. CPC/Cost
Per Click, Ini pengertiannya sama
saja dengan PTC, yang mana artinya kita akan mendapatkan bayaran apabila iklan
yang ada di web/ blog. contohnya yang paling terkenal utk saat ini adalah Google
Adsense.
34. CPM/Cost
Per Million, ini menggunakan system Impression/
Page view, jadi kita akan dibayar apabila iklan yang terpasang di web/
blog kita telah mencapai 1000 X di tampilkan.
35. Barang Konsumsi (consumer’s goods), Yaitu barang yang dibeli oleh konsumen akhir untuk konsumsi
pribadi.
36. Barang Nyaman (convencience goods), Yaitu barang yang
dibutuhkan konsumen dan dibeli tanpa menyediakan banyak waktu dan upaya. Barang
ini seringkali tidak memerlukan layanan, tidak mahal, dan bahkan mungkin dibeli
karena kebiasaan.
37. Barang Kebutuhan Pokok (staples goods), yaitu barang yang secara teratur dibeli oleh konsumen
termasuk barag nyaman. Contoh pasta gigi, sabun mandi, dan lain-lain.
38. Barang Dadakan (emergency goods), yaitu barang yang dibeli segera pada saat yang
dibutuhkan. Contoh : payung yang dibeli pada saat musim hujan dan termasuk
barang nyaman.
39. Barang belanjaan (shopping goods), Yaitu barang konsumsi yang dalam proses seleksi dan
pembelian, pelanggan biasanya membandingkan atas dasar seperti keserasian,
harga dan gaya. Contoh : ponsel dan alat elektronik.
40. Barang
Belanjaan Homogen (homogenous shopping goods), yaitu barang belanjaan yang menurut pelanggan pada
dasarnya sama dan mereka menginginkan harga terendah dan termasuk barang
berjalan. Contoh : kulkas, TV dan mesin cuci.
41. Barang Belanjaan Heterogen (heterogenous shopping goods), yaitu barang belanjaan yang
menurut pelanggan berbeda satu sama lainnya dan ingin memeriksanya untuk
mendapatkan produk yang bermutu dan tahan lama. Contoh : kamera dan lain-lain.
42. Barang Spesial (Speciality goods), Yaitu barang konsumsi yang memiliki karakteristik atau
identifikasi merek yang unik, karenanya kelompok pembeli yang signifikan
bersedia melakukan upaya khusus untuk membelinya, contoh : mobil sport merek
ferari.
43. Barang tak dicari (unsought goods), Yaitu barang yang mungkin konsumen tidak tahu tetapi biasanya
tidak pernah terpikirkan untuk membelinya.
44. Barang baru tak dicari (new unsought goods), yaitu produk yang
menawarkan gagasan yang benar-benar baru yang belum diketahui pelanggan
potensial dan termasuk dalam barang yang tidak dicari. contoh microsoft X Box.
45. Barang tak dicari secara regular (regulary unsought goods), yaitu semua produk yang
tetap dicari sekalipun bukan berarti tidak akan pernah dibeli selamanya. Contoh
: ensiklopedia dan asuransi jiwa.
46. Barang Industri (Industrial Goods, Barang industri yaitu barang yang dibeli oleh individu dan
organisasi untuk diolah lebih lanjut atau digunakan dalam menjalankan suatu
bisnis.
47. Instalasi (instalation), yaitu barang modal yang penting seperti bangunan, hak
atas tanah dan peralatan besar.
48. Aksesori (accessories), yaitu modal yang berumur pendek alat dan mesin
perlengkapan yang digunakan dalam produksi atau kegiatan kantor, contoh : mesin
fotokopi, mesin fax, dan lemari arsif.
49. Bahan baku (new material), yaitu bahan pengeluaran yang telah diolah seperti
batangan kayu, biji besi, gandum, yang diangkut kedalam proses produksi dengan
sedikit penambahan.
50. Bagian dan bahan komponen, yaitu barang pengeluaran yang telah diolah yang
menjadi bagian dari produk akhir. Contoh : suku cadang mesin, disk drives,
komponen dan lain-lain.
51. Sediaan (supplies), adalah barang yang tidak menjadi bagian produk akhir.
Contoh : minyak pelumas, tinta mesin tik.
52. Manajerial Global Produk, mempunyai pengertian yang lebih luas dari sekedar
bentuk secara fisik. Tetapi juga meliputi segala variabel yang menyertainya,
seperti kemasan, variasi produk, kualitas, merek, fitur,/ciri khas, desain,
ukuran, retur, layanan dan garansi yang dapat ditawarkan kepada pasar dan dapat
memeuaskan kebutuhan serta keinginan konsumen.
53. Direct
Selling (Penjualan Langsung), adalah
Metode penjualan barang dan/atau jasa tertentu kepada konsumen dengan
cara tatap muka di luar lokasi eceran tetap oleh jaringan pemasaran yang
dikembangkan oleh Mitra Usaha dan bekerja berdasarkan komisi penjualan, bonus
penjualan dan iuran keanggotaan yang wajar.
54. Single
Level Marketing (Pemasaran Satu Tingkat), adalah Metode
pemasaran barang dan/atau jasa dari sistem Penjualan Langsung melalui program
pemasaran berbentuk satu tingkat, dimana Mitra Usaha mendapatkan komisi
penjualan dan bonus penjualan dari hasil penjualan barang dan/atau jasa yang
dilakukannya sendiri.
55. Multi
Level Marketing (Pemasaran Multi Tingkat), adalah
Metode pemasaran barang dan/atau jasa dari sistem Penjualan Langsung
melalui program pemasaran berbentuk lebih dari satu tingkat, dimana mitra usaha
mendapatkan komisi penjualan dan bonus penjualan dari hasil penjualan barang
dan/atau jasa yang dilakukannya sendiri dan anggota jaringan di dalam
kelompoknya.
56. Diferensiasi produk, adalah upaya dari sebuah perusahaan untuk membedakan
produknya dari produk pesaing dalam suatu sifat yang membuatnya lebih
diinginkan. Beberapa produk dibedakan dan produk pesaing oleh kualitasnya.
57. Sistem
pemasaran vertikal (VMS), ini terdiri dari
produsen, pedagang besar, dan pengecer yang merupakan satu kesatuan sistem dan
mereka saling bekerja sama.
58. Sistem pemasaran
horisontal, Sistem pemasaran
horisontal terjadi bila terdapat dua atau lebih perusahaan yang tidak
berhubungan menggunakan sumberdaya secara bersama-sama untuk mendapatkan
keuntungan dalam pasar. Bentuk kerja sama ini misalnya jonit venture.
59. Sistem pemasaran multi saluran, Karena
perkembangan segmen pasar yang semakin luas, banyak perusahaan menggunakan
saluran pemasaran ganda atau multi channel marketing. Manfaat dari penggunaan
banyak saluran yaitu meningkatnya cakupan pasar, menurunnya biaya penyaluran,
dan penjualan yang semakin terarah pada pelanggan. Selain manfaat, ada juga
kelemahannya seperti timbulnya konflik antar saluran serta kontrol yang semakin
sulit. Untuk mengatasi konflik, perusahaan dapat menggunakan saluran yang
berbeda pada pelanggan yang dituju misalnya, direct sales untuk pelanggan besar
sedangkan telemarketing untuk pelanggan sedang.
60. Prospecting, yaitu
mencari pembeli dan menjalin hubungan dengan mereka.
61. Targeting, yaitu
mengalokasikan kelangkaan waktu penjual demi pembeli.
62. Information
gathering, yakni melakukan riset dan intelijen pasar.
63. Allocating, yaitu
menentukan pelanggan yang akan dituju
64. Consumer-oriented
promotion, Aktifitas yang termasuk consumer-oriented promotion antara lain:
menyediakan sample, kupon, undian, potongan harga, bonus, event pemasaran, dan
lain-lain.
65. Trade-oriented
promotion, Trade-oriented promotion meliputi kompetisi penjual, penghargaan
bagi penjual, pelatihan bagi penjual dan program-program lain yang diadakan
untuk memotivasi distributor agar berusaha lebih baik untuk memasarkan produk
kepada konsumen.
66. Short-termism, Sales
promotion merupakan alat promosi yang dibutuhkan karena dapat bekerja dengan
cepat dan dapat memberikan dampak secara langsung.
67. Managerial
Accountability, Adanya peningkatan
tekanan pada manajer pemasaran untuk bertanggung jawab akan pengeluaran mereka,
kegiatan sales promotion akan mempermudah manajer pemasaran dalam menghitung
segala pengeluaran, karena hasil dari aktivitas sales promotion dapat dihitung
lebih cepat dan lebih mudah.
68. Brand
performance, Kemajuan teknologi memungkinkan penjual untuk menyampaikan daya
guna merek atau produk yang dipromosikan dengan lebih efektif.
69. Brand
expansion, Keputusan yang harus dibuat oleh konsumen semakin meningkat
karena kualitas dan jenis merek yang semakin meningkat pula. Sales promotion
membuat para konsumen lebih mudah dalam menentukan keputusan.
70. Competition
for shelf space, Sales promotion membantu
para pengusaha pabrik untuk memenangkan shelf space dan membantu penjual
menarik peningkatan kepadatan lalu lintas pertokoan dan penggunaan sumber
penghasilan yang terbatas.
71. Pushing
strategi, perusahaan dengan menggunakan personal selling
berusaha mempromosikan produknya ke retailer dan wholesaler saja, tidak ke end
user. Strategi ini biasanya menggunakan cara pemberian insentf seperti
diskon(beli banyak), materi-materi promosi, dan kerja sama iklan.
72. Pulling
strategi, Iklan dan promosi penjualan merupakan contoh strategi
pull ini. Dimana produsen berusahaa menciptakan product
awareness sehingga konsumen akan mencari produk tersebut ke retailer.
Kedua strategi ini sering kali dilaksanakansecara bersamaan, unuk memberi efek
yang lebih besar.
73. Affordable
method, perusahaan menetapkan biaya-biaya yang timbul,
kemudian baru memperkirakan berapa biaya promosi yang mampu dikeluarkan.
74. Percentage-of-sales
method, biaya promosi ditetapkan atas dasar prosentase ertentu
dari penjualan/prosentase dari estimasi penjualan.
75. Competitive-parity
method, biaya promosi ditetapka
atas dasar biaya promosi rata-rata yang dikeluarkan oleh industri. Biaya
promosi akan meningkat jika biaya promosi pesaing meningkat, sedang jika biaya
promosi pesaing turun maka biaya promosi perusahaan juga akan turun.
76. Ojective-and-task
method, metode ini merupakan metode yang terbaik. Berdasar
pendekatan ini, maka perusahaan terlebih dahulu menentukan tujuan promosi,
menentukan tugas/pekerjaan apa saja yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu
baru kemudian menentukan biaya yang dikeluarkan untuk tiap pekerjaan itu.
77. Institutional
advertising, merupakan promosi yang mengiklankan konsep, ide, atau
falsafah dari suatu institusi.
78. Primary
demand advertising, Periklanan yang
berusaha mendorong permintaan untuk jenis produk tertentu tanpa
menyebutkan merk atau nama produsennya.
79. Selective
demand advertising, yaitu iklan dengan
menyebutkan merk atau nama produsennya.
80. Sponsorships, merupakan
bentuk promosi yang ditujukan untuk menciptakan product awareness serta
menciptakan relationship. Perusahaan menggunakan sponsorship agar memperoleh
perhatian dari audience serta citra yang diasosiasikan dengan aktivitas
tertentu.
81. Product (produk), adalah sesuatu yang dapat ditawarkan pada suatu pasar guna
mendapatkan perhatian untuk dimiliki, digunakan, dikonsumsi yang dapat
memuaskan kebutuhan. Suatu produk dapat berupa suatu benda, jasa dan
keinginan lain-lain untuk melukiskan sesuatu yang dapat memenuhi keinginan.
Untuk itu setiap pengusaha harus mengetahui perkembangan kebutuhan konsumen
melalui penelitian pasar agar dapat mengetahui dan dapat menyesuaikan diri
dalam menciptakan produk.
82. Price
(harga), merupakan
alat untuk mengukur nilai suatu barang, harga bagi produsen merupakan penentu
bagi permintaan pasar dan mempengaruhi posisi pesaing perusahaan dalam merebut
konsumen. Harga merupakan indicator
dari pada barang, dalam menetapkan harga perlu hati-hati dalam memperhatikan
potensi pasar. Oleh sebab itu, menentukan harga perlu diperhatikan agar harga
yang ditetapkan dapat dijangkau oleh konsumen disamping itu dapat memberikan
keuntungan bagi perusahaan.
83. Place (distribusi/tempat), Produk yang telah dihasilkan oleh suatu perusahaan akan lebih
berguna bagi kensumen/pembeli apabila produk tersebut tersedia pada tempat dan
saat dimana saja dibutuhkan.
84. Distribusi
Insentif, Distribusi
ini dapat digunakan oleh para produsen yang menjual komponen perusahaan yang
berusaha menggunakan penyalur terutama pengecer sebanyak-banyaknya untuk
mendekati para konsumen. Usaha ini dimaksudkan untuk mempercepat pemenuhan
kebutuhan konsumen, semakin cepat para konsumen terpenuhi kebutuhannya maka
semakin cepat pula terpenuhi kepuasannya.
85. Distribusi Selektif, Perusahaan yang menggunakan distribusi ini berusaha memilih
sejumlah pedagang besar atau pengecer, agen yang terbatas dalam suatu daerah.
Saluran ini biasanya digunakan untuk memasarkan suatu produk baru (barang
special) apabila distribusi ini menguntungkan dari distribusi insentif maka
jumlah pengecer atau agen yang digunakan akan lebih terbatas.
86. Distribusi Ekslusif, Saluran ini dilakukan oleh perusahaan dan hanya menggunakan
suatu pedagang besar atau pengecer dalam daerah tertentu. Jadi produsen hanya
menjual produknya kepada suatu pedangang besar saja dengan mengunakan satu
penyelur, maka produsen akan lebih mudah dapat mengadakan pengawasan pada
tingkat harga enceran maupun usaha kerja sama dengan penyalur dalam periklanan.
Pemilihan saluran distribusi merupakan suatu masalah yang sangat penting sebab
keterlambatan barang-barang sampai ketangan kosumen dapat menturangi keuntungan
yang diterima oleh perusahaan.
87. Process, adalah
suatu metode pengoperasian atau serangkaian tindakan yang diperlukan untuk
menyajikan produk dan layanan yang baik kepada pelanggan.
88. Productivity
and quality, produktivitas adalah sejauhmana efisiensi
masukan-masukan layanan ditransformasikan ke dalam hasil-hasil layanan yang
dapat menambah nilai bagi pelanggan, sedangkan kualitas adalah derajat suatu
layanan yang dapat memuaskan pelanggan karena dapat memenuhi kebutuhan,
keinginan, dan harapan.
89. People, adalah
pelanggan dan karyawan yang terlibat dalam kegiatan memproduksi produk dan
layanan (service production).
90. Physical
evidence, adalah perangkat-perangkat yang diperlukan dalam
menyajikan secara nyata kualitas produk dan layanan.
91. Label, Cetakan pada
produk yang berisi informasi lengkap mengenai produk seperti nama, produk, isi,
dan lain-lain.
92. User Segmentation, Pembagian
pelanggan potensial ke dalam segmen-segmen berdasarkan bagaimana dan untuk
tujuan apa mereka menggunakan sebuah produk.
93. Marketing Research, Aktivitas
sistematis untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisa, dan memanfaatkan data
berhubungan dengan aktivitas transfer dan penjualan produk dan jasa dari
produsen ke konsumen.
94. Nonprofit Marketing, Pemasaran suatu
produk atau jasa dimana penawaran tersebut tidak dimaksudkan untuk mencari
profit
95. Sales
Cycle, Bagi pembeli, ini adalah langkah-langkah dalam mengambil
keputusan membeli: Kesadaran (Awareness), Pertimbangan (Consideration),
Keputusan (Decision), Penggunaan (Use). Bagi penjual, ini adalah
langkah-langkah dalam menghasilkan penjualan: Menemukan dan mengkualifikasikan
pelanggan, Menentukan produk atau jasa yang sesuai, Menerima Order.
96. Strategic Market Planning, Proses perencanaan yang
menghasilkan keputusan bagaimana suatu unit bisnis bisa berkompetisi maksimal
di pasarnya. Strategic plan ini didasarkan atas totalitas keseluruhan proses
marketing yang ada.
97. Psychological
Segmentation, Tindakan
mengelompokkan konsumen ke dalam kategori karakter dan psikologis berdasarkan
uji-uji atau prosedur yang sudah distandarisasi.
98. House Agency, Sebuah
agensi iklan yang dimiliki dari dioperasikan oleh seorang pengiklan, yang
menangani klien-klien.
99. Nominal
Scale, Skala
ukuran dimana angka-angka yang ada dihubungkan dengan atribut-atribut suatu
objek atau kelas objek, hanya untuk keperluan untuk dapat mengenali objek-objek
tersebut.
100.
Business
Unit, Suatu
unit yang memasarkan sekumpulan produk-produk yang berhubungan kepada suatu
kelompok konsumen yang jelas.
No comments:
Post a Comment