5/14/2014

A_BEBERAPA_ISTILAH_SANGAT_PENTING_DALAM_DUNIA_MARKETING_2014/AXELLE_PROPERTI

Beberapa Istilah Mendasar Dalam Dunia Marketing

Kita mengenal beberapa Istilah Dalam Marketing yang mungkin bisa jadi familiar ditelinga kita, namun banyak juga yang kita tidak mengetahui kata-kata yang berhubungan dengan dunia marketing. Disini saya mencoba menjabarkan beberapa Istilah Marketing untuk sedikit banyaknya membantu Pengenalan di Dunia Marketing yang sebenarnya begitu kompleks.

Istilah-istilah Dalam Marketing
1.    Production OrientationDalam hal ini fokus perusahaan tidak pada kebutuhan pelanggan, melainkan mengurangi biaya dengan melakukan produksi massal. Dengan mencapai skala ekonomi tertentu, perusahaan bisa memaksimalkan profit dengan mengurangi segala biaya.
2.    Product OrientationPerusahaan percaya bahwa mereka mempunyai produk yang superior, berdasarkan kualitas dan fitur. Berdasarkan anggapan ini, mereka mengira pelanggan akan menyukai juga produk tersebut.
3.    Sales OrientationDi sini perusahaan berfokus untuk memproduksi produk, lalu mencoba menjualnya ke target market. Tetapi masalahnya, kemungkinan besar pelanggan tidak menyukai produk yang ditawarkan kepadanya.
4.    Market OrientationDalam hal ini perusahaan menempatkan pelanggan sebagai inti dari bisnis. Perusahaan mencoba memahami kebutuhan pelanggan dengan menggunakan metode riset yang sesuai. Proses yang sesuai juga diterapkan untuk memastikan informasi dari pelanggan sampai ke perusahaan. Inti dari semua aktivitas yang dilakukan perusahaan berfokus pada pelanggan. Di sini pelanggan sungguh menjadi raja.
5.    Marketing plan/Rencana pemasaran
6.    Marketing job/ tugas pamasaran
7.    Marketing mix/bauran pemasaran
8.    Direct Marketing, penjualan secara langsung, atau sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang   memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi di sembarang lokasi. Dalam direct marketing, komunikasi promosi ditujukan langsung kepada konsumen individual, dengan tujuan agar pesan-pesan tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan, baik melalui telepon, pos atau dengan datang langsung ke tempat konsumen.
9.    Advertising, menawarkan barang/jasa dengan cara mengiklankan.
10.  Telemarketing, adalah  memasarkan atau mensosialisasikan produk atau jasa usaha kita melalui telepon. Untuk sekarang, biasanya cara telemarketing ini dipakai oleh beberapa operator besar untuk menawarkan produknya. Menurut banyak ahli pemasaran, penawaran melalui telemarketing cenderung mudah diterima, karena sifatnya memang secara personal langsung ke konsumen.
11.  Public Relations, adalah usaha yang direncanakan secara terus-menerus dengan sengaja, guna membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara organisasi dan masyarakatnya.
12.  Brand RecognitionTingkat minimal dari kesadaran merek. Hal ini penting pada saat seorang pembeli memilih suatu merek pada saat melakukan pembelian. Recognition yaitu seberapa jauh konsumen dapat mengenali merek tersebut termasuk dalam kategori tertentu.
13.  Customer Feedback, atau Umpan balik pelanggan adalah proses atau contoh spesifik memberikan informasi kepada bisnis tentang produk, jasa dan layanan pelanggan.
14.  Demand and Supply Gap
15.  Marketing Competition, persaingan penjualan suatu prodik dengan jenis yag sama.
16.  Losing Market Share,  hilangnya pasar produk
17.   Barrier To New Market Entry
18.  Lack of Ownership/Kurangnya Kepemilikan, Anda tidak dapat memiliki layanan dan Anda tidak dapat menyimpan layanan seperti Anda dapat menyimpan produk. Layanan yang digunakan atau disewa untuk jangka waktu tertentu. Misalnya ketika Anda membeli tiket pesawat untuk terbang ke Amerika Serikat, Anda membeli layanan yang akan dimulai pada awal penerbangan dan berakhir pada akhir penerbangan. Anda tidak dapat mengambil penerbangan pulang pesawat dengan Anda.
19.  Intangibility/hal tdk dpt dipahami, Anda tidak dapat memegang atau menyentuh layanan seperti produk. Ini becuase layanan adalah sesuatu yang pelanggan pengalaman dan pengalaman bukan merupakan produk fisik.
20.   Inseparability/hal tdk dpt dipisahkan, Jasa tidak dapat dipisahkan dari penyedia layanan. Sebuah produk dapat diambil dari produsen tetapi layanan tidak dapat diambil karena melibatkan penyedia layanan atau wakilnya melakukan sesuatu bagi pelanggan. Sebagai contoh sebuah perusahaan yang menjual jasa menyetrika kebutuhan perusahaan untuk setrika pakaian untuk Anda.
21.  Perishability/rusaknya, Layanan bertahan tertentu dan tidak dapat disimpan seperti produk untuk digunakan nanti. Misalnya seorang desainer interior akan merancang properti sekali. Jika Anda ingin mendesain ulang rumah Anda akan perlu membeli layanan lagi.
22.  Heterogeneity/keheterogenanPerusahaan memiliki sistem dan prosedur untuk memastikan bahwa mereka memberikan layanan yang konsisten tetapi sangat sulit untuk membuat setiap pengalaman layanan identik. Misalnya dua perjalanan pesawat identik mungkin merasa berbeda dengan penumpang karena keadaan di luar kontrol maskapai seperti kondisi cuaca atau penumpang lain di pesawat.
23.  Service marketing/jasa pemasaran
24.  Brand Marketing/pemasaran merek
25.  Branding, menggali potensi produk / jasa agar dapat dikenal oleh hal layak ramai. tanpa harus kita perkenalkan produk / jasa tersebut orang telah mengenalnya.
26.   PR, meyampaikan pesan dengan membuat image berkala agar pesan produk / jasa dapat diterima tanpa harus kita sendiri, jadi yang menyampaikan (melalui orang ketiga) tidak butuh banyak dana untuk melakukannya, akan tetapi perlu keahlian lobi yang cukup baik dalam hal ini.
27.  Push Marketing, yang pada intinya ialah menggunakan jalur distribusi untuk melakukan push produk ke outlet-outlet dimana konsumen bisa membelinya, atau menggunakan pull strategy yang pada intinya ialah membangun daya tarik terhadap produk dan jasa melalui berbagai media sehingga konsumen atau customer datang sendiri ke tempat kita atau datang ke toko untuk membeli barang kita.
28.  Pull Marketing, terjadi dengan dua cara pertama di generate dari advertising offline sehingga orang mengakses karena baca di media lain tentang keberadaan site kita, yang kedua ialah dari promo online dengan menggunakan media digital seperti iklan di site lain, pasang search advertising, barter link, join community dll.
29.   PTC/Paid To Click, adalah kita dibayar apabila meng-klik dan melihat iklan-iklan yang di sediakan oleh situs affiliate yang mana sebelumnya kita sudah menjadi membernya.
30.  PPC/Pay Per Click, Artinya kita akan dibayar apabila iklan yang telah dipasang di situs web/ blog kita ada yang mengclicknya
31.  PPS /Pay Per SaleArtinya kita mendapatkan bayaran/ komisi jikalau kita dapat menjual produk/ jasa yang ditawarkan oleh suatu perusahaan affiliate. System pembayarannya adalah bagi hasil/ kita mendapatkan persentase dari harga produk/ jasa tsb. Dalam hal ini kita sebagai resellernya, sebagai contoh perusahaan yang sangat terkenal adalah amazon.com
32.  PPL/Pay Per Lead, ini berarti kita akan mendapat bayaran apabila kita mampu merekrut seseorang lalu mengisi kotak form pendaftaran yang disediakan untuk menjadi member suatu perusahaan affiliate. Tapi syaratnya kita harus terlebih dahulu menjadi membernya.
33.  CPC/Cost Per Click, Ini pengertiannya sama saja dengan PTC, yang mana artinya kita akan mendapatkan bayaran apabila iklan yang ada di web/ blog. contohnya yang paling terkenal utk saat ini adalah Google Adsense.
34.  CPM/Cost Per Million, ini menggunakan system Impression/ Page view, jadi kita akan dibayar apabila iklan yang terpasang di web/ blog kita telah mencapai 1000 X di tampilkan.
35.  Barang Konsumsi (consumer’s goods), Yaitu barang yang dibeli oleh konsumen akhir untuk konsumsi pribadi.
36.  Barang Nyaman (convencience goods), Yaitu barang yang dibutuhkan konsumen dan dibeli tanpa menyediakan banyak waktu dan upaya. Barang ini seringkali tidak memerlukan layanan, tidak mahal, dan bahkan mungkin dibeli karena kebiasaan.
37.  Barang Kebutuhan Pokok (staples goods), yaitu barang yang secara teratur dibeli oleh konsumen termasuk barag nyaman. Contoh pasta gigi, sabun mandi, dan lain-lain.
38.  Barang Dadakan (emergency goods), yaitu barang yang dibeli segera pada saat yang dibutuhkan. Contoh : payung yang dibeli pada saat musim hujan dan termasuk barang nyaman.
39.  Barang belanjaan (shopping goods), Yaitu barang konsumsi yang dalam proses seleksi dan pembelian, pelanggan biasanya membandingkan atas dasar seperti keserasian, harga dan gaya. Contoh : ponsel dan alat elektronik.
40.   Barang Belanjaan Homogen (homogenous shopping goods), yaitu barang belanjaan yang menurut pelanggan pada dasarnya sama dan mereka menginginkan harga terendah dan termasuk barang berjalan. Contoh : kulkas, TV dan mesin cuci.
41.  Barang Belanjaan Heterogen (heterogenous shopping goods), yaitu barang belanjaan yang menurut pelanggan berbeda satu sama lainnya dan ingin memeriksanya untuk mendapatkan produk yang bermutu dan tahan lama. Contoh : kamera dan lain-lain.
42.  Barang Spesial (Speciality goods), Yaitu barang konsumsi yang memiliki karakteristik atau identifikasi merek yang unik, karenanya kelompok pembeli yang signifikan bersedia melakukan upaya khusus untuk membelinya, contoh : mobil sport merek ferari.
43.  Barang tak dicari (unsought goods), Yaitu barang yang mungkin konsumen tidak tahu tetapi biasanya tidak pernah terpikirkan untuk membelinya.
44.  Barang baru tak dicari (new unsought goods), yaitu produk yang menawarkan gagasan yang benar-benar baru yang belum diketahui pelanggan potensial dan termasuk dalam barang yang tidak dicari. contoh microsoft X Box.
45.  Barang tak dicari secara regular (regulary unsought goods), yaitu semua produk yang tetap dicari sekalipun bukan berarti tidak akan pernah dibeli selamanya. Contoh : ensiklopedia dan asuransi jiwa.
46.  Barang Industri (Industrial Goods, Barang industri yaitu barang yang dibeli oleh individu dan organisasi untuk diolah lebih lanjut atau digunakan dalam menjalankan suatu bisnis.
47.  Instalasi (instalation), yaitu barang modal yang penting seperti bangunan, hak atas tanah dan peralatan besar.
48.  Aksesori (accessories), yaitu modal yang berumur pendek alat dan mesin perlengkapan yang digunakan dalam produksi atau kegiatan kantor, contoh : mesin fotokopi, mesin fax, dan lemari arsif.
49.  Bahan baku (new material), yaitu bahan pengeluaran yang telah diolah seperti batangan kayu, biji besi, gandum, yang diangkut kedalam proses produksi dengan sedikit penambahan.
50.  Bagian dan bahan komponen, yaitu barang pengeluaran yang telah diolah yang menjadi bagian dari produk akhir. Contoh : suku cadang mesin, disk drives, komponen dan lain-lain.
51.  Sediaan (supplies), adalah barang yang tidak menjadi bagian produk akhir. Contoh : minyak pelumas, tinta mesin tik.
52.  Manajerial Global Produk, mempunyai pengertian yang lebih luas dari sekedar bentuk secara fisik. Tetapi juga meliputi segala variabel yang menyertainya, seperti kemasan, variasi produk, kualitas, merek, fitur,/ciri khas, desain, ukuran, retur, layanan dan garansi yang dapat ditawarkan kepada pasar dan dapat memeuaskan kebutuhan serta keinginan konsumen.
53.  Direct Selling (Penjualan Langsung), adalah  Metode penjualan barang dan/atau jasa tertentu kepada konsumen dengan cara tatap muka di luar lokasi eceran tetap oleh jaringan pemasaran yang dikembangkan oleh Mitra Usaha dan bekerja berdasarkan komisi penjualan, bonus penjualan dan iuran keanggotaan yang wajar.
54.  Single Level Marketing (Pemasaran Satu Tingkat), adalah Metode pemasaran barang dan/atau jasa dari sistem Penjualan Langsung melalui program pemasaran berbentuk satu tingkat, dimana Mitra Usaha mendapatkan komisi penjualan dan bonus penjualan dari hasil penjualan barang dan/atau jasa yang dilakukannya sendiri.
55.  Multi Level Marketing (Pemasaran Multi Tingkat), adalah  Metode pemasaran barang dan/atau jasa dari sistem Penjualan Langsung melalui program pemasaran berbentuk lebih dari satu tingkat, dimana mitra usaha mendapatkan komisi penjualan dan bonus penjualan dari hasil penjualan barang dan/atau jasa yang dilakukannya sendiri dan anggota jaringan di dalam kelompoknya.
56.  Diferensiasi produk, adalah upaya dari sebuah perusahaan untuk membedakan produknya dari produk pesaing dalam suatu sifat yang membuatnya lebih diinginkan. Beberapa produk dibedakan dan produk pesaing oleh kualitasnya.
57.  Sistem pemasaran vertikal (VMS), ini terdiri dari produsen, pedagang besar, dan pengecer yang merupakan satu kesatuan sistem dan mereka saling bekerja sama.
58.   Sistem pemasaran horisontal, Sistem pemasaran horisontal terjadi bila terdapat dua atau lebih perusahaan yang tidak berhubungan menggunakan sumberdaya secara bersama-sama untuk mendapatkan keuntungan dalam pasar. Bentuk kerja sama ini misalnya jonit venture.
59.   Sistem pemasaran multi saluran, Karena perkembangan segmen pasar yang semakin luas, banyak perusahaan menggunakan saluran pemasaran ganda atau multi channel marketing. Manfaat dari penggunaan banyak saluran yaitu meningkatnya cakupan pasar, menurunnya biaya penyaluran, dan penjualan yang semakin terarah pada pelanggan. Selain manfaat, ada juga kelemahannya seperti timbulnya konflik antar saluran serta kontrol yang semakin sulit. Untuk mengatasi konflik, perusahaan dapat menggunakan saluran yang berbeda pada pelanggan yang dituju misalnya, direct sales untuk pelanggan besar sedangkan telemarketing untuk pelanggan sedang.
60.  Prospecting, yaitu mencari pembeli dan menjalin hubungan dengan mereka.
61.  Targeting, yaitu mengalokasikan kelangkaan waktu penjual demi pembeli.
62.  Information gathering, yakni melakukan riset dan intelijen pasar.
63.  Allocating, yaitu menentukan pelanggan yang akan dituju
64.  Consumer-oriented promotion, Aktifitas yang termasuk consumer-oriented promotion antara lain: menyediakan sample, kupon, undian, potongan harga, bonus, event pemasaran, dan lain-lain.
65.  Trade-oriented promotion, Trade-oriented promotion meliputi kompetisi penjual, penghargaan bagi penjual, pelatihan bagi penjual dan program-program lain yang diadakan untuk memotivasi distributor agar berusaha lebih baik untuk memasarkan produk kepada konsumen.
66.  Short-termism, Sales promotion merupakan alat promosi yang dibutuhkan karena dapat bekerja dengan cepat dan dapat memberikan dampak secara langsung.
67.  Managerial Accountability, Adanya peningkatan tekanan pada manajer pemasaran untuk bertanggung jawab akan pengeluaran mereka, kegiatan sales promotion akan mempermudah manajer pemasaran dalam menghitung segala pengeluaran, karena hasil dari aktivitas sales promotion dapat dihitung lebih cepat dan lebih mudah.
68.  Brand performance, Kemajuan teknologi memungkinkan penjual untuk menyampaikan daya guna merek atau produk yang dipromosikan dengan lebih efektif.
69.  Brand expansion, Keputusan yang harus dibuat oleh konsumen semakin meningkat karena kualitas dan jenis merek yang semakin meningkat pula. Sales promotion membuat para konsumen lebih mudah dalam menentukan keputusan.
70.  Competition for shelf space, Sales promotion membantu para pengusaha pabrik untuk memenangkan shelf space dan membantu penjual menarik peningkatan kepadatan lalu lintas pertokoan dan penggunaan sumber penghasilan yang terbatas.
71.  Pushing strategiperusahaan dengan menggunakan personal selling berusaha mempromosikan produknya ke retailer dan wholesaler saja, tidak ke end user. Strategi ini biasanya menggunakan cara pemberian insentf seperti diskon(beli banyak), materi-materi promosi, dan kerja sama iklan.
72.  Pulling strategiIklan dan promosi penjualan merupakan contoh strategi pull ini. Dimana produsen berusahaa menciptakan product awareness sehingga konsumen akan mencari produk tersebut ke retailer. Kedua strategi ini sering kali dilaksanakansecara bersamaan, unuk memberi efek yang lebih besar. 
73.  Affordable methodperusahaan menetapkan biaya-biaya yang timbul, kemudian baru memperkirakan berapa biaya promosi yang mampu dikeluarkan.
74.  Percentage-of-sales methodbiaya promosi ditetapkan atas dasar prosentase ertentu dari penjualan/prosentase dari estimasi penjualan. 
75.  Competitive-parity method, biaya promosi ditetapka atas dasar biaya promosi rata-rata yang dikeluarkan oleh industri. Biaya promosi akan meningkat jika biaya promosi pesaing meningkat, sedang jika biaya promosi pesaing turun maka biaya promosi perusahaan juga akan turun.
76.  Ojective-and-task method, metode ini merupakan metode yang terbaik. Berdasar pendekatan ini, maka perusahaan terlebih dahulu menentukan tujuan promosi, menentukan tugas/pekerjaan apa saja yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu baru kemudian menentukan biaya yang dikeluarkan untuk tiap pekerjaan itu.
77.  Institutional advertising, merupakan promosi yang mengiklankan konsep, ide, atau falsafah dari suatu institusi. 
78.  Primary demand advertising, Periklanan yang berusaha mendorong permintaan  untuk jenis produk tertentu tanpa menyebutkan merk atau nama produsennya. 
79.  Selective demand advertising, yaitu iklan dengan menyebutkan merk atau nama produsennya.
80.  Sponsorships, merupakan bentuk promosi yang ditujukan untuk menciptakan product awareness serta menciptakan relationship. Perusahaan menggunakan sponsorship agar memperoleh perhatian dari audience serta citra yang diasosiasikan dengan aktivitas tertentu.
81.  Product (produk), adalah sesuatu yang dapat ditawarkan pada suatu pasar guna mendapatkan perhatian untuk dimiliki, digunakan, dikonsumsi yang dapat memuaskan kebutuhan. Suatu produk dapat berupa suatu benda, jasa dan keinginan lain-lain untuk melukiskan sesuatu yang dapat memenuhi keinginan. Untuk itu setiap pengusaha harus mengetahui perkembangan kebutuhan konsumen melalui penelitian pasar agar dapat mengetahui dan dapat menyesuaikan diri dalam menciptakan produk.
82.   Price (harga), merupakan alat untuk mengukur nilai suatu barang, harga bagi produsen merupakan penentu bagi permintaan pasar dan mempengaruhi posisi pesaing perusahaan dalam merebut konsumen. Harga merupakan indicator dari pada barang, dalam menetapkan harga perlu hati-hati dalam memperhatikan potensi pasar. Oleh sebab itu, menentukan harga perlu diperhatikan agar harga yang ditetapkan dapat dijangkau oleh konsumen disamping itu dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan.
83.  Place (distribusi/tempat), Produk yang telah dihasilkan oleh suatu perusahaan akan lebih berguna bagi kensumen/pembeli apabila produk tersebut tersedia pada tempat dan saat dimana saja dibutuhkan.
84.   Distribusi Insentif, Distribusi ini dapat digunakan oleh para produsen yang menjual komponen perusahaan yang berusaha menggunakan penyalur terutama pengecer sebanyak-banyaknya untuk mendekati para konsumen. Usaha ini dimaksudkan untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan konsumen, semakin cepat para konsumen terpenuhi kebutuhannya maka semakin cepat pula terpenuhi kepuasannya.
85.  Distribusi Selektif, Perusahaan yang menggunakan distribusi ini berusaha memilih sejumlah pedagang besar atau pengecer, agen yang terbatas dalam suatu daerah. Saluran ini biasanya digunakan untuk memasarkan suatu produk baru (barang special) apabila distribusi ini menguntungkan dari distribusi insentif maka jumlah pengecer atau agen yang digunakan akan lebih terbatas.
86.  Distribusi Ekslusif, Saluran ini dilakukan oleh perusahaan dan hanya menggunakan suatu pedagang besar atau pengecer dalam daerah tertentu. Jadi produsen hanya menjual produknya kepada suatu pedangang besar saja dengan mengunakan satu penyelur, maka produsen akan lebih mudah dapat mengadakan pengawasan pada tingkat harga enceran maupun usaha kerja sama dengan penyalur dalam periklanan. Pemilihan saluran distribusi merupakan suatu masalah yang sangat penting sebab keterlambatan barang-barang sampai ketangan kosumen dapat menturangi keuntungan yang diterima oleh perusahaan.
87.  Process, adalah suatu metode pengoperasian atau serangkaian tindakan yang diperlukan untuk menyajikan produk dan layanan yang baik kepada pelanggan. 
88.  Productivity and qualityproduktivitas adalah sejauhmana efisiensi masukan-masukan layanan ditransformasikan ke dalam hasil-hasil layanan yang dapat menambah nilai bagi pelanggan, sedangkan kualitas adalah derajat suatu layanan yang dapat memuaskan pelanggan karena dapat memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan.
89.   People, adalah pelanggan dan karyawan yang terlibat dalam kegiatan memproduksi produk dan layanan (service production).
90.  Physical evidence, adalah perangkat-perangkat yang diperlukan dalam menyajikan secara nyata kualitas produk dan layanan.
91.  LabelCetakan pada produk yang berisi informasi lengkap mengenai produk seperti nama, produk, isi, dan lain-lain. 
92.  User SegmentationPembagian pelanggan potensial ke dalam segmen-segmen berdasarkan bagaimana dan untuk tujuan apa mereka menggunakan sebuah produk.
93.  Marketing ResearchAktivitas sistematis untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisa, dan memanfaatkan data berhubungan dengan aktivitas transfer dan penjualan produk dan jasa dari produsen ke konsumen.
94.   Nonprofit MarketingPemasaran suatu produk atau jasa dimana penawaran tersebut tidak dimaksudkan untuk mencari profit
95.   Sales Cycle, Bagi pembeli, ini adalah langkah-langkah dalam mengambil keputusan membeli: Kesadaran (Awareness), Pertimbangan (Consideration), Keputusan (Decision), Penggunaan (Use). Bagi penjual, ini adalah langkah-langkah dalam menghasilkan penjualan: Menemukan dan mengkualifikasikan pelanggan, Menentukan produk atau jasa yang sesuai, Menerima Order.
96.  Strategic Market Planning,  Proses perencanaan yang menghasilkan keputusan bagaimana suatu unit bisnis bisa berkompetisi maksimal di pasarnya. Strategic plan ini didasarkan atas totalitas keseluruhan proses marketing yang ada.
97.   Psychological Segmentation,  Tindakan mengelompokkan konsumen ke dalam kategori karakter dan psikologis berdasarkan uji-uji atau prosedur yang sudah distandarisasi.
98.  House Agency,  Sebuah agensi iklan yang dimiliki dari dioperasikan oleh seorang pengiklan, yang menangani klien-klien.
99.   Nominal Scale,  Skala ukuran dimana angka-angka yang ada dihubungkan dengan atribut-atribut suatu objek atau kelas objek, hanya untuk keperluan untuk dapat mengenali objek-objek tersebut.
100.               Business Unit,  Suatu unit yang memasarkan sekumpulan produk-produk yang berhubungan kepada suatu kelompok konsumen yang jelas.



No comments: